Beriman Secara Autentik Memahami Allah di Tengah Bencana Pandemi Covid-19

Main Article Content

Paul Cakra

Abstract

Abstract: The main focus of this paper is to explain with theologically the phenomenon of life (Covid-19) which has recently become the unrest of mankind because it attacks all walks of life indiscriminately and gives a broad impact in various sectors of life including religious fields so that humans are forced to live in abnormal conditions and "leave" habits that have become a tradition. In a situation like this where humans are forced to suffer, religious people in particular Christianity will raise classic theodise questions, where is God? Why does He allow suffering to occur? Which then leads to the understanding that God is evil. Questions like these need to get an appropriate explanation using qualitative-descriptive methods with the aim of providing a biblical-theological description that God's position in disaster should be understood as a person who is present and suffers with humanity. He was in a disaster to strengthen and help mankind to cope with disaster, not as a God who was evil and who brought the plague of Covid-19. Humans must have authentic faith that is fully dependent on God in relation in Jesus Christ.


 


Keyword: Covid-19, Theodise, God, God's Position, Authentic Faith


 


Abstrak- Fokus utama tulisan ini ialah hendak melihat secara teologis fenomena kehidupan (Covid-19) yang akhir-akhir ini menjadi keresahan umat manusia karena menyerang seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu serta memberi dampak yang luas dalam berbagai sector kehidupan tak terkecuali bidang keagamaan sehingga kemudian manusia dipaksa untuk hidup dalam kondisi yang abnormal serta “meninggalkan” kebiasaan yang telah menjadi tradisi. Dalam situasi seperti ini di mana manusia dipaksa untuk menderita, umat beragama secara khusus kekristenan akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan teodise klasik, di mana Allah? Mengapa Ia membiarkan penderitaan terjadi? Yang kemudian berujung pada pemahaman bahwa Allah itu jahat. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang kemudian penulis lihat perlu mendapat penjelasan yang tepat dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan tujuan memberikan gambaran secara biblis-teologis bahwa posisi Allah dalam bencana sebaiknya dipahami sebagai pribadi yang hadir dan turut menderita bersama manusia. Ia ada dalam bencana untuk meneguhkan dan menolong manusia menghadapi bencana, bukan sebagai Allah yang jahat dan yang mendatangkan wabah penyakit Covid-19. Manusia harus beriman secara autentik yaitu bergantung sepenuhnya kepada Allah di dalam relasi dengan Yesus Kristus.


 


Kata kunci : Covid-19, Teodise, Allah, Posisi Allah, Beriman secara Autentik

Article Details

How to Cite
Paul Cakra. (2020). Beriman Secara Autentik: Memahami Allah di Tengah Bencana Pandemi Covid-19. SOPHIA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 1(1), 1-14. https://doi.org/10.34307/sophia.v1i1.5
Section
Articles