Sophia dalam bahasa Yunani yang berarti "Hikmat".  Hikmat, dari kata hokmah, berarti cara seseorang menyelesaikan masalah dengan benar, baik, dan tepat atau memiliki pandangan yang benar dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Hikmat merupakan bagian paling penting dalam aktualisasi hidup tokoh Alkitab yang berhasil seperti yang diperoleh Raja Salomo dari Tuhan. Karena hikmat adalah roh, hal-hal yang sangat rohani tidak bisa dicari dan dibeli, hikmat hanya bisa minta daripada Tuhan (Ayub 28: 12-28). Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya (Yak 1:5).

Hikmat berkonstribusi besar dalam dunia Pendidikan, dimana pendidikan dipandang sebagai upaya terencana dalam mewujudkan suatu hasil pembelajaran dengan memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui suatu lembaga khususnya pada Pendidikan Kristen.  Mendidik para  peserta didik memiliki sikap hati yang tunduk, mendengar kepada firman Tuhan agar pencapaian hidupnya berkualitas oleh hikmat melalui Pendidikan Kristiani.

 

Vol. 5 No. 2 (2024): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen

Isu-isu dalam terbitan Sophia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Volume 5 No. 2 (Desember 2024)  berkenaan dengan Kepurnakalaan dan Kepurnasthanaan pendidikan, pelayanan pastoral berbasis ekologi sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup, revitalisasi nilai imago dei dalam pembentukan karakter anak di era digital, religiusitas masyarakat dayak lintas agama berbasis falsafah huma betang di Kalimantan Tengah, dan falsafah tallu lolona sebagai sarana eko-misional kontekstual Gereja Toraja berdasarkan Kejadian 1:27-28 dan 2:15. Artikel yang diterbitkan berjumlah lima, yang mana satu artikel dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta. Dua artikel adalah hasil kolaborasi dari Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar dengan Sekolah Tinggi Teologi Immanuel Sintang Kaimantan Barat dan Institut Agama Kristen negeri Toraja. Dua lainnya berasal dari Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya dan Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Indonesia Timur di Makassar.

Published: 2024-12-04

Kepurnakalaan dan Kepurnasthanaan

Merancang Pendidikan demi Masa Depan

Joas Adiprasetya

70-81

Abstract Views: 813 times | Downloaded: 400 times
DOI: https://doi.org/10.34307/sophia.v5i2.278

Pelayanan Pastoral Berbasis Ekologi Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

Sabda Budiman, Yunus D. A. Laukapitang

82-96

Abstract Views: 63 times | Downloaded: 43 times
DOI: https://doi.org/10.34307/sophia.v5i2.233

Revitalisasi Nilai-nilai Imago Dei dalam Pembentukan Karakter Anak Pada Era Digital

Yanni Paembonan, Daniel Ronda

97-111

Abstract Views: 33 times | Downloaded: 20 times
DOI: https://doi.org/10.34307/sophia.v5i2.281

Religiositas Masyarakat Dayak Lintas Agama berbasis Falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah

Sharon Michelle O. Pattiasina

112-126

Abstract Views: 23 times | Downloaded: 28 times
DOI: https://doi.org/10.34307/sophia.v5i2.296

Membaca Falsafah Tallu Lolona sebagai Sarana Eko-Misional Kontekstual Gereja Toraja Berdasarkan Kejadian 1:27-28 dan 2:15

Alvary Exan Rerung

127-138

Abstract Views: 24 times | Downloaded: 24 times
DOI: https://doi.org/10.34307/sophia.v5i2.220
View All Issues