Membaca Falsafah Tallu Lolona sebagai Sarana Eko-Misional Kontekstual Gereja Toraja Berdasarkan Kejadian 1:27-28 dan 2:15
Main Article Content
Abstract
This article discusses the problem of ecological crisis which is apparently caused by the moral problems of mankind. This also happened in Toraja because of the actions of some Torajans who no longer care about their environment. Floods occurred in various places due to overflowing rivers because they were used as garbage dumps. Drainage no longer functions properly to drain rainfall because it is filled with garbage that is dumped irresponsibly. In fact, environmental destruction according to Toraja culture is taboo because it affects many people. Through the literature study method, this article intends to read the philosophy of tallu lolona based on Genesis 1:27-28 and 2:15. The results of this reading can be used as a contextual eco-missionary tool for the Toraja Church to remind its congregation that both the Bible and Toraja culture prohibit environmental destruction. On the contrary, the Bible and Toraja culture command to protect and preserve the environment as the implementation of missio Dei for the world.
Tulisan ini berbicara tentang masalah krisis ekologi yang ternyata disebabkan oleh masalah moral umat manusia. Hal ini terjadi juga di Toraja karena ulah sebagian orang Toraja yang tidak peduli lagi dengan lingkungannya. Terjadi banjir di berbagai tempat akibat sungai yang meluap karena dijadikan tempat pembuangan sampah. Drainase tidak lagi berfungsi dengan baik untuk mengalirkan curah hujan akibat dipenuhi sampah yang dibuang secara tidak bertanggung jawab. Padahal, perusakan lingkungan menurut budaya orang Toraja adalah hal yang tabu karena berdampak pada orang banyak. Melalui metode studi pustaka, tulisan ini hendak membaca falsafah tallu lolona berdasarkan Kejadian 1:27-28 dan 2:15. Hasil pembacaan ini bisa dipakai menjadi sarana eko-misional kontekstual bagi Gereja Toraja untuk mengingatkan warga jemaatnya bahwa baik Alkitab dan juga budaya orang Toraja melarang terjadinya perusakan lingkungan. Sebaliknya, Alkitab dan budaya orang Toraja memerintahkan untuk menjaga dan memelihara lingkungan sebagai pelaksanaan missio Dei bagi dunia.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Barth, Christopher. Theologia Perjanjian Lama 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
Boeker, T.G.R. Bahasa Ibrani Jilid I. Batu: STT “I3,” 1992.
———. Bahasa Ibrani Jilid I. Batu: STT “13,” 2014.
Borrong, Robbert P. Etika Bumi Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.
Borrong, Robert P. “Creation Spirituality: An Indonesian Torajan Perspective.” Jurnal Teologi Sola Experientia 1, no. 2 (2013): 150–166.
Bosch, David J. Transformasi Misi Kristen: Sejarah Teologi Misi Yang Mengubah Dan Berubah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.
Harun, Martin. “Alkitab Sumber Teologi Lingkungan Hidup?” In Iman Yang Merangkul Bumi: Mempertanggungjawabkan Iman Di Hadapan Persoalan Ekologi, edited by Peter C. Aman. Jakarta: Penerbit Obor, 2013.
Keraf, A. Sony. Krisis Dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogyakarta: Kanisius, 2010.
Kobong, Theodorus. Injil Dan Tongkonan, Inkarnasi, Kontekstualisasi, Transformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Masseleng, Binsar Jonathan Pakpahan dan Hiskianta Septian. “Falsafah Tallu Lolona Dan Perspektif Teologi Penciptaan Norman Wirzba Sebagai Landasan Ekoteologi Kontekstual.” KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta 6, no. 1 (2023): 149–170.
Monika, Santy. “Fungsi Dan Makna Tunturan Ritual Rampanan Kapa’ Di Toraja.” Magiste 4, no. 1 (2017).
Prayuda, Yenni Patrecia dan. “Budaya Tallu Lolona Sebagai Dasar Beroikumene Semesta Bagi Masyarakat Toraja.” KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen 3, no. 2 (2022): 84–98.
Sandarupa, Stanislaus, Simon Petrus, Simon Sitoto, and Kambunni’. Kebudayaan Tallu Lolona Toraja. Makassar: Dela Macca, 2016.
Setio, Robert. “Dari Paradigma ‘Memanfaatkan’ Ke ‘Merangkul’ Alam.” Gema Teologi 37, No. 2 (2013).
Simon, Hendrikus Nayuf & John Christianto. “Pohon Keramat Dan Pohon Pengetahuan: Studi Etno-Teologi Tentang Atoni Pah Meto Dan Kejadian 2: 16-17.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 5, No (2021).
Simon, John Christianto. Teologi Progresif Di Indonesia: Analisis Wacana Kritis Islam Dan Kristen Di Indonesia. Sleman: Komojoyo Press dan STT INTIM Press, 2023.
Susanta, Yohanes Krismantyo. “Penciptaan Dalam Perspektif Toraja: Sebuah Ekoteologi Kontekstual Dalam Konteks Krisis Ekologi.” In Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja, edited by Binsar Jonathan Pakpahan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020.
Timo, Ebenhaizer I. Nuban. Menghariinikan Injil Di Bumi Pancasila: Bergereja Dengan Cita Rasa Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Utomo, Bimo Setyo. “Tafsir Kejadian 2:15 Sebagai Konstruksi Memahami Pelayanan Dan Tanggung Jawab Orang Percaya Terhadap Lingkungan.” BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 3, no. 2 (2020): 230–245.
Zaluchu, Sonny Eli. “Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (2021): 249–266.