Toraja, Jangan Terserah!: Kesadaran Kolektif Masyarakat Toraja di Tengah Pandemi Covid-19
Main Article Content
Abstract
Abstract: The main focus of this paper is to build a collective awareness of the Toraja people in responding to the covid pandemic 19 which causes various polemics in all sectors of life and is dilemised between following all covid 19 protocols with meeting the needs of everyday life which is very principle, questioning on clothing, food and board. In the author's perspective, the public needs to get the right education to address the current conditions, because the characteristics of the corona virus are very fast spreading, so that it requires herd immunity to be able to fight the invisible object's ferocity. However, there seems to be a tendency to be apathetic towards covid 19 protocols. This is what the author later saw needs to get an appropriate explanation using qualitative-descriptive methods that aim to provide a theological understanding of human faith in the midst of the corona virus, a healthy lifestyle that must always be prioritized and build ugahari spirituality as a manifestation of faith that in the midst of non-disaster -in the current situation, God's blessing is always present and sufficient for humanity, through the utilization of local resources. Thus a personal awareness will be created that starts from the reflection of each individual in interpreting life in the midst of the current pandemic 19, and has logical implications for the collective consciousness of the community to jointly fight the corona virus.
Keywords: Covid 19, Healthy lifestyle, Faith, Ugahari Spirituality
Abstrak-Fokus utama tulisan ini ialah untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat Toraja dalam menyikapi pandemi covid 19 yang menimbulkan berbagai polemik di segala sektor kehidupan serta dilematisasi antara mengikuti segala protokoler covid 19 dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang sangat prinsip, bersoal pada sandang,pangan dan papan. Dalam perspektif penulis, masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang benar untuk menyikapi kondisi yang ada sekarang ini, sebab karakteristik virus corona yang sangat cepat menyebar, sehingga membutuhkan herd imunity untuk bisa melawan keganasan benda tak kasat mata tersebut. Namun jusru nampak kecenderungan untuk bersikap apatis terhadap protokoler covid 19,. Hal inilah yang kemudian penulis lihat perlu mendapatkan penjelasan yang tepat dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif yang bertujuan untuk memberikan pemahaman secara teologis mengenai keberimanan manusia di tengah virus corona, pola hidup sehat yang harus selalu dikedepankan dan membangun spiritualitas ugahari sebagai penghayatan iman bahwa ditengah bencana non-alam yang terjadi saat ini, berkat Tuhan selalu hadir dan mencukupkan umat manusia, melalui pendayagunaan sumber daya lokal. Dengan demikian akan tercipta sebuah kesadaran personal yang bermula dari refleksi setiap individu dalam memaknai kehidupan di tengah pandemi covid 19 saat ini, dan berimplikasi logis pada kesadaran kolektif masyarakat untuk secara bersama-sama melawan virus corona.
Kata Kunci: Covid 19, Perilaku hidup sehat, Iman, Spiritualitas Ugahari.